Ancaman beban subsidi BBM yang mencapai lebih dari 60 trilyun rupiah (Kompas, 13 Mei 2005) memaksa pemerintah untuk menaikkan harga BBM - sebuah issue klasik yang selalu terjadi pada berbagai era pemerintahan di republik tercinta. Kenaikan harga solar yang menembus Rp 2,000 per liter jelas menjadi pukulan yang cukup telak bagi kalangan nelayan tradisional. Dalam kondisi antara "hidup dan mati" nelayan tradisional di tanah air terpaksa melakukan pilihan "cerdas" substitusi solar menggunakan minyak tanah untuk rumah tangga yang masih mendapatkan subsidi pemerintah. Meski menyalahi peruntukannya, tidak sedikit yang bersimpati dengan nasib para nelayan. Bupati Indramayu, Irianto MS Syafiuddin (Republika, 16 Juni 2005), anggota DPRD Jateng, Sutoyo Abadi dan anggota MPR, Bambang Raya Saputra (Kompas, 21 Agustus 2003) adalah beberapa pejabat yang tercatat bersimpati dengan nasib para nelayan tersebut. Tidak mudah untuk menyalahkan tindakan substitusi solar dengan minyak tanah yang dilakukan nelayan. Ini berbeda dengan tindakan nakal para "pengoplos" solar/bensin dengan minyak tanah, ataupun kalangan industri yang membeli jatah minyak tanah untuk rumah tangga: keduanya jelas meresahkan masyarakat. Tulisan singkat ini tidak berpretensi membahas dimensi sosial-politik-ekonomi tindakan para nelayan tersebut, namun mencoba memberikan gambaran penggunaan substitusi solar dengan minyak tanah tersebut dari sisi ilmiah.
Perkerabatan minyak tanah dan solar
Minyak tanah, solar, bensin, avtur (bahan bakar pesawat) merupakan produk minyak bumi yang berintikan hidrokarbon (tersusun atas atom hidrogen dan karbon) serta sejumlah zat lain, seperti nitrogen, oksigen, sulfur, dan sejumlah kecil unsur logam. Produk-produk minyak bumi tersebut dipisahkan dengan cara distilasi. Temperatur distilasi akan menentukan produk yang dihasilkan dari minyak bumi. Minyak tanah (light kerosene) memiliki rentang rantai karbon dari C10 - C15, sedangkan solar antara C10 - C20 (sumber: Wikipedia). Perbedaan minyak tanah dengan kerosene untuk bahan bakar pesawat adalah bahwa pada minyak tanah masih terdapat banyak unsur pengotor, baik skala molekuler ataupun partikel (debris). Dengan kata lain, minyak tanah adalah kerosene dengan mutu rendah.
Sekilas mesin diesel
Dunia otomotif pada umumnya didominasi oleh mesin diesel dan bensin. Perbedaan prinsip antara kedua mesin tersebut terletak pada sisi pengapian bahan bakarnya: mesin diesel menggunakan prinsip auto-ignition (terbakar sendiri), sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition (pembakaran yang dipicu oleh percikan listrik pada busi). Mesin diesel memiliki rasio kompresi (perbandingan antara volume total silinder dan volume sisa/dead space) yang sangat tinggi: bisa mencapai 25:1. Tingginya rasio kompresi ini merupakan tuntutan mekanisme auto-ignition - perlu kompresi yang sangat tinggi untuk menghasilkan tekanan dan temperatur tinggi pada udara di dalam silinder. Sedangkan mesin bensin yang menggunakan spark-ignition tidak memerlukan kompresi tinggi pada campuran bahan bakar udaranya - justru rasio kompresi yang terlalu tinggi pada mesin bensin akan mengancam terjadinya knocking (fenomena terbakarnya bahan bakar sebelum waktunya - berpotensi menurunkan performa mesin dan menimbulkan kerusakan pada komponen mesin). Tingginya rasio kompresi pada mesin diesel memiliki aspek ganda: secara termodinamika, rasio kompresi yang tinggi akan meingkatkan efisiensi mesin, namun di sisi lain rasio kompresi yang tinggi juga menuntut kekuatan material dan assembly yang lebih tinggi pada mesin diesel. Perkembangan teknologi pada mesin diesel memungkinkan penggunaan mesin diesel pada kendaraan-kendaraan pribadi, bahkan hingga kendaraan mewah.
Bahan bakar mesin diesel
Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan pada bahan bakar mesin diesel, diantaranya: (1) Angka cetane, yang menunjukkan tingkat kemudahan keterbakaran (flammability) (2) Sifat korosif bahan bakar terhadap komponen mesin (3) Potensi endapan/residu yang bisa timbul akibat pembakaran bahan bakar (4) Sifat lubrikasi bahan bakar terhadap komponen ruang bakar, dan (5) Zat-zat kimia berbahaya yang terdapat di dalam bahan bakar atau merupakan produk pembakaran (emisi gas buang). Berdasar informasi dari website Pertamina, angka cetane solar di tanah air berkisar antara 45 sampai 48. Angka tersebut tergolong rendah untuk ukuran Eropa, karena beberapa mobil bermesin diesel keluaran mereka telah mensyaratkan angka cetane sekitar 54/55 (Pikiran Rakyat, 20 Agustus 2004). Belum lagi dengan kandungan sulfur yang tinggi, yakni 0.5 wt% (500 ppm). Bandingkan dengan target Amerika mengenai kandungan sulfur pada solar yang diwajibkan pada tahun 2006 bisa mencapai 15 ppm, sedangkan Jepang dan Uni Eropa mensyaratkan kandungan sulfur pada solar mencapai 50 ppm pada 2005 dan kurang dari 10 ppm pada 2009. Di sisi lain, sulfur memberikan efek pelumasan pada komponen mesin diesel - sehingga pengurangan kandungan sulfur mewajibkan produsen untuk memberikan aditif untuk pelumasan.
Berbeda dengan bensin yang memiliki rantai karbon lebih pendek, rantai karbon solar yang panjang menyebabkan besarnya energi yang diperlukan untuk menghancurkan seluruh ikatan molekuler pada solar: timbulnya asap hitam yang khas pada saluran buang mesin diesel disebabkan tidak semua partikel solar dapat dihancurkan. Meski demikian, saat ini telah dikembangkan teknologi injeksi solar tekanan sangat tinggi (common-rail direct injection) ke dalam ruang bakar: ini membantu penghancuran partikel-partikel solar (Pikiran Rakyat, 20 Agustus 2004).
Substitusi solar dengan minyak tanah
Dilihat dari dekatnya rantai karbon pada hidrokarbon yang merupakan penyusun inti solar dan minyak tanah, substitusi solar dengan minyak tanah bukanlah sesuatu yang di luar dugaan. Dari website Pertamina diketahui bahwa minyak tanah memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah dibandingkan solar (minyak tanah 0.2 wt% sedangkan solar 0.5 wt%). Ini berarti minyak tanah memiliki kemampuan pelumasan yang lebih buruk dibandingkan solar. Meski lebih baik untuk lingkungan, penggunaan minyak tanah tanpa aditif pelumas akan menyebabkan komponen mesin lebih cepat aus dalam jangka panjang. Dari segi korosivitas, minyak tanah tidak berbeda dengan solar.
Belum banyak penelitian yang membahas dampak pencampuran minyak tanah dan solar terhadap performansi mesin dan emisi gas buangnya. Asfar dan Hamed (1996) dari Jordan University of Science and Technology melaporkan bahwa pencampuran solar dan kerosene berhasil meminimalkan dampak negatif masing-masing komponen dan meningkatkan efisiensi thermal mesin. Pembakaran kerosene berlangsung pada temperatur tinggi: ini berpotensi menimbulkan NO (Nitrogen Oxide) yang pada kondisi lingkungan akan mudah membentuk NO2 (Nitrogen Dioxide) yang bersifat racun. Sedangkan dampak negatif pembakaran solar terhadap manusia terutama terletak pada ketidakmampuannya untuk menghancurkan semua hidrokarbon (tinggi kadar UHC ・Unburn Hydrocarbon). Dengan pencampuran kerosene dan solar, kedua dampak negatif tadi, NO dan UHC bisa ditekan. Namun sayang sekali tidak terdapat penegasan jenis kerosene yang digunakan dalam studi tersebut. Minimal ini bisa memberikan gambaran dampak thermal dan emisi akibat pencampuran minyak tanah dengan solar.
Praktek substitusi solar dengan minyak tanah di tanah air
Pikiran Rakyat, 13 Juni 2005, memberitakan sinyalemen dari Ketua Hiswana Migas (Perhimpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) Cirebon, Andi Ahsan Effendi, bahwa sebelum digunakan sebagai bahan bakar, minyak tanah tersebut dicampur dengan oli bekas. Langkah tersebut kemungkinan dimaksudkan agar minyak tanah tersebut mampu memberikan efek pelumasan pada mesin diesel. Namun penggunaan oli bekas jelas mengundang resiko yang tidak ringan. Terdapat dua kekeliruan fatal pada penggunaan oli bekas sebagai aditif minyak tanah; pertama: oli bekas umumnya adalah oli mesin yang tidak dicampurkan langsung dengan bahan bakar, namun bekerja di luar ruang bakar (meski bisa juga berfungsi untuk melumasi komponen ruang bakar). Oli mesin jenis ini memiliki spesifikasi yang sangat berbeda dengan oli yang memang dicampurkan langsung pada bahan bakar. Oli yang langsung dicampurkan dengan bahan bakar (umumnya pada mesin 2 langkah) memiliki kegunaan, selain untuk pelumasan juga untuk mencegah terjadinya endapan di dalam ruang bakar. Sedangkan oli pelumas yang digunakan di luar ruang bakar tidak memiliki spesifikasi tersebut. Penggunaan oli pelumas semacam ini justru berpotensi menyebabkan terjadinya endapan di dalam ruang bakar. Endapan di dalam ruang bakar, selain menurunkan kinerja mesin, juga berpotensi menimbulkan kerusakan komponen ruang bakar - yang tidak murah dalam perbaikannya. Kekeliruan fatal kedua: pada oli bekas, ada kemungkinan terdapatnya partikel (debris) logam sebagai akibat gesekan antar logam pada mesin terdahulu. Masuknya partikel logam di ruang bakar jelas merupakan bahaya tersendiri bagi komponen ruang bakar. Sedangkan dari aspek rantai karbon, oli pada umumnya terbuat dari produk minyak bumi dengan jumlah karbon C16 - C20. Ini berpotensi menimbulkan sisa hidrokarbon (UHC) yang berbahaya bila terhirup dalam jumlah tertentu ke dalam pernapasan (sama dengan solar). Apalagi bila partikel-partikel logam juga sampai keluar dari mesin dan terhirup manusia ・ini akan memberikan dampak yang lebih buruk.
Kesimpulan
Secara teoritik, minyak tanah memang bisa digunakan sebagai substitusi solar pada mesin diesel. Kajian ilmiah pencampuran kerosene dan solar juga memberikan dampak positif baik dari sisi emisi gas buang ataupun efisiensi thermal. Namun perlu disadari bahwa minyak tanah tidak memiliki spesifikasi khusus untuk bahan bakar mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Dari kajian singkat di atas dapat dilihat bahwa minyak tanah tidak memiliki kemampuan pelumasan sebaik solar. Penggunaan oli bekas sebagai aditif pelumasan pada minyak tanah justru mengundang bahaya tersendiri, baik bagi mesin dan manusia di sekitarnya. Dampak negatif oli bekas tersebut akan mungkin timbul dalam jangka panjang secara kumulatif: baik bagi mesin, terlebih lagi bagi manusia di sekitarnya. Ketidakmampuan nelayan membeli solar adalah fakta: pemerintah mestinya melakukan tindakan darurat bagi mereka tanpa menimbulkan potensi bahaya yang lebih besar.
Minggu, 13 April 2008
GLOBAL WARMING
Akibat pemanasan global, permukaan laut Indonesia naik 0,8 cm per tahun dan berdampak pada tenggelamnya pulau-pulau nusantara hampir satu meter dalam 15 tahun ke depan. Demikian Deputi Menteri Lingkungan Hidup bidang Konservasi SDA dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Masnerliyati Hilman di Jakarta, Kamis (2/11).
"Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi pihak yang sangat merasakan dampak pemanasan global ini perlahan tetapi pasti jika tak diatasi sejak sekarang," ujar Hilman.
Dampak lain dari pemanasan global adalah terjadinya pergeseran iklim dari yang seharusnya Juni 2006 sudah musim kemarau, Kalimantan dan Sumatra malah masih mengalami banjir besar dan bulan September yang seharusnya sudah dimulai musim hujan bergeser mulai November.
Data dampak pemanasan global lainnya misalnya mencairnya glasier di pegunungan Himalaya, meningkatnya frekuensi badai di Kepulauan Pasifik Selatan, pemutihan karang secara massal dan berdampak pada kematian di Great Barrier Reef Australia, berkurangnya persediaan air bersih di sungai Mekong dan lain-lain.
Menurutnya, indikasi pemanasan global lain yang begitu jelas dirasakan misalnya kenaikan suhu yang ekstrem beberapa waktu belakangan ini misalnya suhu di Kalimantan yang biasanya sekitar 35 derajat Celcius naik menjadi 39 derajat Celcius.
Di Sumatra, tambahnya, yang biasanya berkisar pada 33-34 derajat naik menjadi 37 derajat, dan di Jakarta yang biasanya 32-34 naik menjadi 36 derajat Celcius.
Hilman menjelaskan, pemanasan global itu akibat meningkatnya kegiatan manusia yang terkait dengan penggunaan bahan bakar fosil, kegiatan melepas emisi (efek rumah kaca) dan menyebabkan tertahannya radiasi matahari dalam atmosfer bumi ditambah lagi dengan penebangan hutan.
Menyambut Konferensi Tahunan PBB ke-12 tentang Perubahan Iklim, yang akan berlangsung di Nairobi, Kenya, pada 6-17 November 2006, Nelly mengatakan, pihaknya dari KLH akan hadir bersama delegasi Indonesia lainnya dari Dephut, Departemen ESDM, Deplu, berbagai LSM dan lainnya.
"Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi pihak yang sangat merasakan dampak pemanasan global ini perlahan tetapi pasti jika tak diatasi sejak sekarang," ujar Hilman.
Dampak lain dari pemanasan global adalah terjadinya pergeseran iklim dari yang seharusnya Juni 2006 sudah musim kemarau, Kalimantan dan Sumatra malah masih mengalami banjir besar dan bulan September yang seharusnya sudah dimulai musim hujan bergeser mulai November.
Data dampak pemanasan global lainnya misalnya mencairnya glasier di pegunungan Himalaya, meningkatnya frekuensi badai di Kepulauan Pasifik Selatan, pemutihan karang secara massal dan berdampak pada kematian di Great Barrier Reef Australia, berkurangnya persediaan air bersih di sungai Mekong dan lain-lain.
Menurutnya, indikasi pemanasan global lain yang begitu jelas dirasakan misalnya kenaikan suhu yang ekstrem beberapa waktu belakangan ini misalnya suhu di Kalimantan yang biasanya sekitar 35 derajat Celcius naik menjadi 39 derajat Celcius.
Di Sumatra, tambahnya, yang biasanya berkisar pada 33-34 derajat naik menjadi 37 derajat, dan di Jakarta yang biasanya 32-34 naik menjadi 36 derajat Celcius.
Hilman menjelaskan, pemanasan global itu akibat meningkatnya kegiatan manusia yang terkait dengan penggunaan bahan bakar fosil, kegiatan melepas emisi (efek rumah kaca) dan menyebabkan tertahannya radiasi matahari dalam atmosfer bumi ditambah lagi dengan penebangan hutan.
Menyambut Konferensi Tahunan PBB ke-12 tentang Perubahan Iklim, yang akan berlangsung di Nairobi, Kenya, pada 6-17 November 2006, Nelly mengatakan, pihaknya dari KLH akan hadir bersama delegasi Indonesia lainnya dari Dephut, Departemen ESDM, Deplu, berbagai LSM dan lainnya.
INFO TERBARU UNAS 2008
Kabar yang benar-benar mengejutkan telah diklarifikasi oleh Badan Nasional Standarisasi Pendidikan (BNSP) melalui validasi standar kompetensi lulusan (SKL) UN tahun 2007 yang telah dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya, 24 Oktober 2007. Dengan narasumber : Dr. Bambang Suryadi (BSNP) dan Dra. Rahma Julaiha, MA (Puspendik Depdiknas RI). Melalui kegiatan ini telah banyak aspirasi dan pandangan tentang mendadaknya pelaksanaan UN 2008 yang akan dilalui murid-murid SD.
Murid-murid Sekolah Dasar mulai tahun pelajaran ini (2007/2008) akan menjalani Ujian Nasional secara serentak dengan mata pelajaran yang bakal diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Perubahan mata pelajaran Ujian Nasional juga terjadi pada jenjang SMA/MA, jika sebelumnya hanya tiga mata pelajaran, maka tahun pelajaran ini bertambah menjadi 6 matpel. Sementara untuk SMK/ SMALB tidak mengalami perubahan.
Pada tingkat SMP, dari tiga mata pelajaran ditambah menjadi 4 matpel, yakni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pada rencana teknis pelaksanaan UN nantinya, setiap satu hari ujian siswa akan menghadapi dua mata pelajaran yang diujikan, hanya siswa SMP yang mendapat penambahan hari ujian menjadi empat hari yaitu satu hari untuk satu mata pelajaran yang diujikan.
WAKTU PELAKSANAAN UN 2008 DAN MATA PELAJARAN
SD 13-15 Mei 2008 : Bahasa Indonesia, Matematika, IPA
SMP/MTs/SMPLB 5-8 Mei 2008 : Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA
SMA/MA 22-24 April 2008 Jurusan IPA : Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Jurusan IPS : Bahasa Indonesia, Ekonomi, Bahasa Inggris, Geografi, Matematika, Sosiologi
Jurusan Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Asing lainnya, Bahasa Inggris, Matematika, Sastra Indonesia, Antropologi, MA : ditambah dengan Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadis, Tasawuf/ Ilmu Kalam
SMK dan SMALB 22-24 April 2008 Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris
UJIAN SUSULAN
SD 20-22 Mei
SMP/MTs/SMPLB 12-15 Mei 2008
SMA/SMK/SMALB 28-30 April 2008
Kriteria penilaian :
Menurut Dr. Bambang, standar nilai kelulusan untuk setiap jenjang mulai SMA, MA, SMK, SMP hingga SD semua sama, yaitu rata-rata minimal 5,25 dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 (ini kriteria pertama). Khusus untuk siswa SMK nilai mata pelajaran kompetensi keahlian minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN SMK tersebut.
Apabila kriteria di atas tidak tercapai, maka ada kriteria kedua yang mensyaratkan : boleh terdapat nilai 4,00 hanya pada satu mata pelajaran yang di-UN-kan, dan lima mata pelajaran lainnya harus mencapai nilai sekurang-kurangnya 6,00 dan mencapai nilai rata-rata minimal 5,25.
Penambahan mata pelajaran yang diujikan pada tahun 2007/2008 ini karena selama ini BSNP mendapatkan masukan, bahwa ada ketidakseimbangan tingkat keseriusan antara mata pelajaran yang di-UN-kan dengan yang tidak di-UN-kan. Maka perlu adanya keseimbangan dengan penambahan matpel tersebut, sehingga diharapkan siswa juga menyeriusi mata pelajaran yang tadinya dipandang sebelah mata.
Apakah hal ini malah menambah beban pelajar dan membuat angka kelulusan menurun?
Jawabnya diplomatis, “Jika proses belajarnya baik dan siswa serius, maka tidak menjadi beban. Apalagi mata pelajaran tambahan ini tahun lalu diujikan juga dalam ujian sekolah. Yang menjadi beban, bila proses belajar mengajarnya tidak baik, prasarana kurang serta minat dan motivasi siswa unruk belajar kurang, meski mata pelajaran yang di-UN-kan sedikit tetap saja menjadi beban”.
Pelaksanaan UN tahun 2008 yang semula dianggarkan 500 M ternyata dipangkas oleh DPR menjadi 96 M, sehingga perlu dukungan pemerintah daerah untuk melaksanakan UN ini. Maka Pemda dituntut untuk berada di barisan depan dalam penyelenggaran UN di wilayahnya masing-masing karena sudah dimasukkan dalam pos APBD, untuk biaya pelaksanaan UN ini. Selain itu daerah juga memiliki kewenangan dalam menentukan kelulusan siswa, tidak hanya pusat. Sebab pihak terkait di daerah lebih mengetahui keadaan dan kemampuan siswa serta bahan yang harus diujikan kepada siswa tersebut. Karena Pemda juga mengeluarkan dana dalam menyelenggarakan UN 2007/2008 ini, otomatis ada keseriusan pemerintah daerah untuk mempersiapkan UN 2008 jauh lebih baik dari sebelumnya.
Pelaksanaan validasi SKL ini juga dilakukan di wilayah lain, yaitu di Padang untuk wilayah Sumatera dan salah satu daerah di Indonesia bagian timur selain di Palangka Raya untuk wilayah Kalimantan. Validasi SKL ini merupakan indikator atau ukuran materi soal yang akan digunakan dalam menyusun soal-soal UN.
Murid-murid Sekolah Dasar mulai tahun pelajaran ini (2007/2008) akan menjalani Ujian Nasional secara serentak dengan mata pelajaran yang bakal diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Perubahan mata pelajaran Ujian Nasional juga terjadi pada jenjang SMA/MA, jika sebelumnya hanya tiga mata pelajaran, maka tahun pelajaran ini bertambah menjadi 6 matpel. Sementara untuk SMK/ SMALB tidak mengalami perubahan.
Pada tingkat SMP, dari tiga mata pelajaran ditambah menjadi 4 matpel, yakni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pada rencana teknis pelaksanaan UN nantinya, setiap satu hari ujian siswa akan menghadapi dua mata pelajaran yang diujikan, hanya siswa SMP yang mendapat penambahan hari ujian menjadi empat hari yaitu satu hari untuk satu mata pelajaran yang diujikan.
WAKTU PELAKSANAAN UN 2008 DAN MATA PELAJARAN
SD 13-15 Mei 2008 : Bahasa Indonesia, Matematika, IPA
SMP/MTs/SMPLB 5-8 Mei 2008 : Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA
SMA/MA 22-24 April 2008 Jurusan IPA : Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Jurusan IPS : Bahasa Indonesia, Ekonomi, Bahasa Inggris, Geografi, Matematika, Sosiologi
Jurusan Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Asing lainnya, Bahasa Inggris, Matematika, Sastra Indonesia, Antropologi, MA : ditambah dengan Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadis, Tasawuf/ Ilmu Kalam
SMK dan SMALB 22-24 April 2008 Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris
UJIAN SUSULAN
SD 20-22 Mei
SMP/MTs/SMPLB 12-15 Mei 2008
SMA/SMK/SMALB 28-30 April 2008
Kriteria penilaian :
Menurut Dr. Bambang, standar nilai kelulusan untuk setiap jenjang mulai SMA, MA, SMK, SMP hingga SD semua sama, yaitu rata-rata minimal 5,25 dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 (ini kriteria pertama). Khusus untuk siswa SMK nilai mata pelajaran kompetensi keahlian minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN SMK tersebut.
Apabila kriteria di atas tidak tercapai, maka ada kriteria kedua yang mensyaratkan : boleh terdapat nilai 4,00 hanya pada satu mata pelajaran yang di-UN-kan, dan lima mata pelajaran lainnya harus mencapai nilai sekurang-kurangnya 6,00 dan mencapai nilai rata-rata minimal 5,25.
Penambahan mata pelajaran yang diujikan pada tahun 2007/2008 ini karena selama ini BSNP mendapatkan masukan, bahwa ada ketidakseimbangan tingkat keseriusan antara mata pelajaran yang di-UN-kan dengan yang tidak di-UN-kan. Maka perlu adanya keseimbangan dengan penambahan matpel tersebut, sehingga diharapkan siswa juga menyeriusi mata pelajaran yang tadinya dipandang sebelah mata.
Apakah hal ini malah menambah beban pelajar dan membuat angka kelulusan menurun?
Jawabnya diplomatis, “Jika proses belajarnya baik dan siswa serius, maka tidak menjadi beban. Apalagi mata pelajaran tambahan ini tahun lalu diujikan juga dalam ujian sekolah. Yang menjadi beban, bila proses belajar mengajarnya tidak baik, prasarana kurang serta minat dan motivasi siswa unruk belajar kurang, meski mata pelajaran yang di-UN-kan sedikit tetap saja menjadi beban”.
Pelaksanaan UN tahun 2008 yang semula dianggarkan 500 M ternyata dipangkas oleh DPR menjadi 96 M, sehingga perlu dukungan pemerintah daerah untuk melaksanakan UN ini. Maka Pemda dituntut untuk berada di barisan depan dalam penyelenggaran UN di wilayahnya masing-masing karena sudah dimasukkan dalam pos APBD, untuk biaya pelaksanaan UN ini. Selain itu daerah juga memiliki kewenangan dalam menentukan kelulusan siswa, tidak hanya pusat. Sebab pihak terkait di daerah lebih mengetahui keadaan dan kemampuan siswa serta bahan yang harus diujikan kepada siswa tersebut. Karena Pemda juga mengeluarkan dana dalam menyelenggarakan UN 2007/2008 ini, otomatis ada keseriusan pemerintah daerah untuk mempersiapkan UN 2008 jauh lebih baik dari sebelumnya.
Pelaksanaan validasi SKL ini juga dilakukan di wilayah lain, yaitu di Padang untuk wilayah Sumatera dan salah satu daerah di Indonesia bagian timur selain di Palangka Raya untuk wilayah Kalimantan. Validasi SKL ini merupakan indikator atau ukuran materi soal yang akan digunakan dalam menyusun soal-soal UN.
Senin, 25 Februari 2008
Tips Tampil Oke Dikantor
Mungkin banyak orang berpendapat bahwa pada penampilan bukanlah nomor satu jika Anda berada di kantor. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, kualitas diri memang penting, tapi penampilan juga dapat mencerminkan kepribadian. Saat penampilan Anda dianggap tidak pantas, maka otomatis penilaian terhadap pribadi Anda pun buruk. Yuk kita dandan pantas di kantor.
1. Pertama-tama kenali lingkungan kantor Anda. Apakah haruskah Anda berpakaian rapi atau casual. Kemeja dan bawahan hitam atau harus dilengkapi dengan jas atau blazer. Atau malah cukup dengan kaos dan jeans. Semua itu harus disesuaikan dengan jenis kantor dan bidang pekerjaan Anda.
2. Sepatu merupakan poin penting dalam penampilan. Tidak perlu sepatu bermerek dengan harga selangit untuk menyempurnakan penampilan. Cukup dengan sepatu yang pantas dan matching dengan busana yang akan dipakai. Usahakan untuk membersihkan dan menyemir sepatu setiap kali Anda akan memakainya. kebersihan dan kerapihan juga merupakan poin penting dalam penampilan.
3. Untuk baju yang disimpan di dalam lemari dengan cara dilipat, biasanya bekas lipatannya masih telihat jelas. Usahakan untuk menyetrika dulu baju yang akan Anda pakai.
4. Selalu perhatikan tatanan rambut Anda, apakah masih teratur atau sudah berantakan. Bagi yang ingin memanjangkan rambut, ada baiknnya utnuk menguncir rambut Anda ketika berada di kantor.
5. Pakailah wewangian yang segar namun jangan terlalu menyengat. Tubuh yang bau akan membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif, namun wewangian yang berlebihan juga dapat menganggu penciuman rekan kerja Anda.
1. Pertama-tama kenali lingkungan kantor Anda. Apakah haruskah Anda berpakaian rapi atau casual. Kemeja dan bawahan hitam atau harus dilengkapi dengan jas atau blazer. Atau malah cukup dengan kaos dan jeans. Semua itu harus disesuaikan dengan jenis kantor dan bidang pekerjaan Anda.
2. Sepatu merupakan poin penting dalam penampilan. Tidak perlu sepatu bermerek dengan harga selangit untuk menyempurnakan penampilan. Cukup dengan sepatu yang pantas dan matching dengan busana yang akan dipakai. Usahakan untuk membersihkan dan menyemir sepatu setiap kali Anda akan memakainya. kebersihan dan kerapihan juga merupakan poin penting dalam penampilan.
3. Untuk baju yang disimpan di dalam lemari dengan cara dilipat, biasanya bekas lipatannya masih telihat jelas. Usahakan untuk menyetrika dulu baju yang akan Anda pakai.
4. Selalu perhatikan tatanan rambut Anda, apakah masih teratur atau sudah berantakan. Bagi yang ingin memanjangkan rambut, ada baiknnya utnuk menguncir rambut Anda ketika berada di kantor.
5. Pakailah wewangian yang segar namun jangan terlalu menyengat. Tubuh yang bau akan membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif, namun wewangian yang berlebihan juga dapat menganggu penciuman rekan kerja Anda.
Tips saat Membeli parfum
1. Jangan memilih parfum atau cologne hanya karena teman Anda memakai wewangian tersebut. Harum yang pas di teman Anda belum tentu cocok di tubuh Anda, karena tiap orang punya aroma tubuh yang unik, sehingga perpaduan aroma alami tubuh dan parfum akan menghasilkan keharuman yang berbeda.
2. Jangan mencium wangi parfum langsung dari botolnya. Semprotkan sedikit di daerah nadi di mana darah paling dekat dengan permukaan kulit sehingga aroma parfum lebih kuat.
3. Jangan menggosok-gosokkan parfum yang sudah disemprotkan ke kulit karena bisa merusak molekul wewangian.
4. Jangan mencium lebih dari 3 aroma parfum yang berbeda. Beri waktu istirahat pada indera penciuman Anda. Mencium banyak aroma parfum justru membuat indera penciuman Anda tidak peka lagi.
Cara Tepat Menggunakan Wewangian
Dalam keseharian, wewangian sudah bukan lagi barang mewah. Malah mungkin jadi kebutuhan penting. Apalagi bagi para perempuan. Ada beberapa cara proper untuk memakai wewangian. Belum tahu? Simak di bawah ini.
Mulai menyemprotkan wewangian di pergelangan tangan Anda. Jangan mengusapkan kedua pergelangan tangan. Ini bisa menganggu distribusi wangi.
Selanjutnya, semprotkan di nadi. Misalnya di leher, belakang telinga, juga di lekukan siku tangan. Leher bagian belakang, atau belahan dada, juga di lekukan lulut jika Anda mengenakan dress atau rok.
Menyemprotkan wewangian di rambut juga sah-sah saja. Namun pastikan rambut Anda benar-benar bersih.
Wewangian punya reaksi signifikan terhadap hormon dalam tubuh. Jadi wangi parfum favorit Anda pun bisa berubah. Efeknya tergantung kondisi hormon. Apakah anda sedang stres, hamil, atau bahagia.
Mulai menyemprotkan wewangian di pergelangan tangan Anda. Jangan mengusapkan kedua pergelangan tangan. Ini bisa menganggu distribusi wangi.
Selanjutnya, semprotkan di nadi. Misalnya di leher, belakang telinga, juga di lekukan siku tangan. Leher bagian belakang, atau belahan dada, juga di lekukan lulut jika Anda mengenakan dress atau rok.
Menyemprotkan wewangian di rambut juga sah-sah saja. Namun pastikan rambut Anda benar-benar bersih.
Wewangian punya reaksi signifikan terhadap hormon dalam tubuh. Jadi wangi parfum favorit Anda pun bisa berubah. Efeknya tergantung kondisi hormon. Apakah anda sedang stres, hamil, atau bahagia.
Memaksimalkan Penggunaan Wewangian
Banyak orang salah menggunakan wewangian, padahal wewangian yang bagus pasti mahal harganya. Bila orang salah menggunakan wewangian, maka wewangian tidak akan mengakibatkan keharuman yang maksimal. '
Taukah anda beda jenis wewangian berikut berdasarkan konsentratnya?
Seluruh wewangian memiliki konsentrat khusus. Semakin tinggi konsentrat dari sebuah wewangian, akan semakin kuatlah aoramya, semakin mahal harganya, dan semakin tahan lama keharumannya di kulit Anda.
"Parfum" memiliki konsentrat tertinggi, yaitu sekitar 20% minyak wewangian. "Eau de parfum" memiliki 10% hingga 15%, "Eau de Toilette" memiliki 5% hingga 12%, sedangkan "Eau de Cologne" hanya memiliki sekitar 2% hingga 3% konsentrat minyak wewangian.
Bagaimana sebaiknya memilih wewangian?
Jangan mencoba lebih dari tiga wewangian sekaligus saat Anda hendak membeli wewangian baru karena setelah tiga kali, hidung Anda tidak akan dapat membedakan aromanya dengan baik.
Semprotkan wewangian langsung di kulit Anda sebab Anda tidak dapat memperoleh reaksi dan aroma sebenarnya apabila dari botol.
Semprotkan sedikit pada pergelangan tangan Anda. Biarkan panas tubuh Anda mengembangkan aromanya di kulit Anda, kemudian hirup.Buatlah keputusan akhir setelah kira-kira 10 menit setelah Anda mnyemprotkannya. Pada saat itu alkohol telah menguap dan wewangian tersebut telah menyatu dengan zat kimiawi kulit Anda untuk memberikan kesan khas dan aroma sebenarnya dari wewangian tersebut.
Jangan memilih wewangian karena Anda menyukai aromanya pada orang lain! Parfum atau wewangian berpadu dengan zat kimiawi tubuh Anda sepertihalnya kepribadian Anda sehingga menjadikannya sangat spesial, unik dan membuat Anda tersanjung.
Bagamana menggunakan wewangian?
Gunakan wewangian pada titik nadi Anda, dimana darah mengalir dekat kulit dan kehangatannya membantu wewangian Anda lebih tersebar serta memunculkan karakternya. Semprotkan pada leher, pergelangan tangan, dada dan belakang lutut Anda!
Untuk menghasilkan efek tahan lama, wewangian sebaiknya digunakan berlapis ke seluruh tubuh, dimulai dengan busa mandi atau sabun, kemudian body lotion dan diakhiri dengan menyemprotkan wewangian tersebut.
Karena wewangian dapat menguap, maka semprotkan pada kulit dari kaki hingga ke bahu. Apabila hanya disemprotkan pada belakang telinga, keharumannya akan cepat pudar.
Menyemprotkan wewangian pada busana yang Anda kenakan juga merupakan cara efisien untuk menyebarkan aromanya ke sekeliling Anda dan menciptakan aura wewangian.Simpan wewangian Anda di tempat yang sejuk, dan teduh. Hal ini karena wewangian dipenuhi oleh bahan alami dan sepertihalnya minuman anggur atau maka.
Bagaimana menserasikannya dengan busana?
Dalam busana yang Anda kenakan, biasanya Anda memilih mana yang hendak digunakan berdasarkan cuaca dan apa yang hendak Anda lakukan. Misalnya busana yang Anda kenakan saat bekerja sehari-hari dengan busana yang Anda kenakan saat berpesta, atau ke pantai tentunya berbeda bukan?
Dengan cara yang sama Anda dapat mengenakan busana dan wewangian yang sesuai dengan mood dan kepribadian Anda agar penampilan Anda jadi terlihat lebih menarik.
SELAMAT MEMBUKTIKAN!
Langganan:
Postingan (Atom)